Thursday, December 15, 2011

Life Is Too Short To Spend Uselessly

You have to learn:
Fight for what you think is right and care about the people around you. In the end, they are all you have! And don't hate other cultures, you might marry one someday! And life WILL get better. Do you think you are "Forever Alone" at the age 20?
I though I was at age 30, and then at 49, and guess what...

MY LIFE TURNED OUT GREAT!!!
DID I DO ANYTHING EXCEPTIONAL???
MAYBE NOT...BUT I LIVED...
THANKS FOR READING!!!

(Image Source: http://d24w6bsrhbeh9d.cloudfront.net/photo/518211_700b.jpg)

Wednesday, December 14, 2011

You're So Whatever

LOVE...

A Perfect Trip

A Perfect Trap

There's No Easy Way Out

Gee, I'm Stuck!!!



MONSTER


Wahai kau manusia
Akulah sang monster berhati es
Kulitku kasar, namun hatiku rapuh
Wajahku seram, namun batinku mudah tergores
Suaraku nyaring melolong, namun jiwaku bagai terlepuh
Wahai kau manusia
Jangan hanya lihat sisikku, tapi bayangkan apa yang mengalir di nadiku
Jangan hanya takut pada taringku, tapi hormati keberadaanku
Jangan hanya lihat cakarku, tapi bayangkan apa yang ku genggam darimu
Jangan hanya takut pada tandukku, tapi berusahalah sekuat aku
Wahai kau manusia
Meski aku monster
Aku juga ciptaan – Nya
Begitu juga dirimu
Kau juga ciptaan – Nya
Wahai kau manusia
Monster itu ganas, tapi nyata
Monster itu buas, tapi apa adanya
Monster itu pantang menyerah demi mengalahkan mangsanya
Monster itu akan selalu teguh untuk mencapai tujuannya
Wahai kau manusia
Di balik sisi monster berhati es itu ada sosok manusia
Dan di balik sisi manusiamu ada sosok monster
Kita berada pada posisi abstrak selamanya
Hanya Tuhan yang tahu siapa kita sebenarnya

(Source : http://dianmayfitri.wordpress.com/2009/12/07/monster/ on  December 7, 2009)

Monday, December 12, 2011

Renungkan Sejenak

Ada...yang tak sempat tergambarkan oleh kata
Ketika kita berdua
Hanya aku yang bisa bertanya
Mungkinkah kau tau jawabnya
Malam jadi saksinya
Kita berdua di antara kata yang tak terucap
Berharap waktu membawa keberanian
Untuk datang membawa jawaban
Mungkinkah kita ada kesempatan?
Ucapkan janji takkan berpisah selamanya
Oh...

By: Payung Teduh






How To Let Go???

If one says 'Just go away', perhaps that's when they need you most, but are too afraid to ask you to stay. #TheLoveStories


While the other side might say: I want to go away from you because actually I'm also too afraid to ask you to stay!
It's always hard to understand these three things: WHEN is the time to let things go, WHICH things to let go & HOW to let them go???

Sunday, December 11, 2011

Too Good To Be True

Too many good things happened this lately in my


lovely campus FIB UI, I don't think I've learned


enough about literature, culture, and humanity itself


as I suppose to, and those more than 144 credits I've


got this far are not sufficient to fulfill my needs,


I want more and don't mind to spend more time to


study in this amazing milieu!!!



Home Alone

The problem is...it happens so many times, always repeatedly...
Sometimes I feel so lonely when there's no one around me...
But somehow, I really enjoy being in this circumstance...
It's like having more time with myself, to contemplate many thoughts...


Well, I guess I should thank God for this blessing! ^__^

Friday, December 9, 2011

Where are you going? Okay I'm walking, My Darling!

Sedikit cerita tentang tadi malam....

Sebelum Naif tampil acara Festival Budaya UI 2011 diisi oleh band-band lokal UI, yaitu Hamba Allah (dengan vokalisnya yang paling ngocol si Adan), The Bobrocks (dengan vokalisnya yang mulitalented si Mbek), dan Japra Jazz (konon katanya dari FISIP UI, karena vokalisnya tidak mau memperkenalkan namanya, maka yang paling saya ingat hanyalah si Saxophonist nya yang paling ganteng dan imut-imut, tapi rambutnya kayak Justin Bieber, namanya Jojo). Semua penampil hadir dengan sangat memukau, menyihir semua penonton yang walaupun pada awalnya hujan sangat deras sehingga harus rela memakai payung atau mencari lokasi paling aman buat nonton tetep stay hingga akhir acara. Euphoria anak sastra dan budaya nya berasa banget tadi malem, sampai-sampai pas nonton gue sempat berpikir "kemana aja yah gue selama ini?" baru tau klo acara-acara musik beginian okay juga, "sangat merakyat" lah intinya.

Memang beberapa waktu terakhir gue baru menyadari bahwa kampus gue FIB UI itu adalah kampus paling keren di antara kampus-kampus lainnya di UI. Apa sebab??? (meniru gaya telunjuk muter-muter ala dosen Bahasa Indonesia Isyarat gue yang ekspresif abis klo lagi ngajar di kelas) Karena cuma di FIB kita bisa menemukan segala sesuatu yang "paling merakyat". Seperti kata Mbek, klo FE UI punya acara Jazz Goes To Campus yang harga tiket buat nontonnya aja Rp42.000,- (emang sih pengisi acaranya top-top banget, dan partly gue juga ada feeling antara nyesel sama enggak karena gak nonton kemaren; nyesel karena dari mulai kuliah sampai mau lulus belum pernah nonton acara ini sekali pun, gak nyesel karena tau acara JGTC tiap tahun pasti temenan akrab sama hujan badai, dan karena temen-temen deket gue juga cuma dikit yang berminat nontonnya) and see...FIB UI juga bisa menghadirkan musik Jazz tanpa harus bayar mahal-mahal, alhamdu...lillaaah...jamaah, oooh jamaah!!!
#info: sisi Jazz nya itu dihadirkan dari improvisasi para artisnya aja dalam bermusik lho, seperti permainan nada, dan lain-lain.

Beberapa minggu yang lalu gue juga terpukau dengan acara Ngamen Kansas nya anak FIB UI yang di adakan di Teater Daun, awalnya sih karena pengen nonton Hamba Allah aja karena dipanas-panasin temen gue, katanya itu band konyol banget, improvisasi mereka di atas panggung untuk menghibur penonton to the max lah, ini lah...itu lah...akhirnya gue jabanin nonton meski harus nunggu sampai tengah malam (padahal temen gue yang rekomendasiin itu malah gak jadi nonton, preeettt!!!). Ada penampilan khusus dari Payung Teduh juga, yang mana lagu favorit gue dari band ini adalah "Resah" dan "Rinduku Berbuai Lara". Acara malam itu ditutup sama penampilan The Bobrocks dengan lagu andalan mereka "Sastra In The Riot" yang bikin beberapa orang sampai moshing di depan stage. Oh iya, klo buat The Bobrocks lagu favorit gue (aduh, koq tiba-tiba judulnya yah?Hmmm, pokoknya yang ada kalimat: "kembalikan aku seperti sebelum mencintaimu"! *jleb, ambil pisau, potong buah* :p
#info: gue baru ingat judul lagunya itu "Kandas" (setelah mencoba mengingat-ingat beberapa waktu)

Naif - Benci Untuk Mencinta



Ini lagu paling "nonjok" yang dibawain Naif di Festival Budaya UI 2011 tadi malam
(9 Desember 2011, di parkiran gedung IX FIB UI, Depok-Jawa Barat)


Lirik:

Oh, betapa ku saat ini

Ku cinta untuk membenci... membencimu...

Oh, betapa ku saat ini

Ku benci untuk mencinta... Mencintaimu...

Aku tak tau apa yang terjadi

Antara aku dan kau

Yang ku tau pasti...

Ku benci untuk mencintaimu...


Kau terlalu indah untuk ku miliki

Aku ingin membencimu
Karena kau telah membuatku
Jatuh begitu dalam
Untuk mencintaimu

Tapi aku tak ingin
Hanya sekedar
Memilikimu

Aku tak butuh
Hanya sekedar
Bersamamu

Aku ingin mencintaimu
Menggenggam hatimu

Aku ingin kau
Bebaskan diriku

Dari belenggu ketidakpastian
Maka akan ku bebaskan kau
Dari semua kenaifan rahasia hatiku

Aku ingin mencintaimu
Dengan caraku

Dalam diam
Dalam tawa
Dalam bahagia
Dalam derita
Dan air mata

Dan kau pun demikian
Cintailah aku
Dengan caramu

Karena kita berdua
Dua insan lepas

Mari bercinta
Wahai kekasih

Monday, December 5, 2011

Be Careful With Something "HOT"

Guys, if you think that the Tupperware is really cool because most of the promotion sales say it that way, now you've got to be very more careful if you use this product for "HOT" stuffs inside.
FOR EXAMPLE      : you are using a glass of Tupperware for hot water.
DON'T                    : shake the glass, even do it near your own body, seriously DON'T!!!
BECAUSE              : actually it is not safe to shake the hot water, and no one can give a guarantee (not even the one who have sold this to you) whether the glass will blow up in all of sudden or not.
FOR GOODNESS : use the Tupperware wisely, if you put hot stuffs inside, don't shake it, OKAY???


Sunday, December 4, 2011

Fresh From The Oven

Saya baru saja terbangun pagi ini, sehingga mimpi ini masih benar-benar segar untuk diceritakan kembali. Begini ceritanya, dalam mimpi itu saya sedang bertualang dengan beberapa orang, tapi saya tidak mengenal siapa mereka sama sekali. Ada 3 orang selain saya, dua diantaranya laki-laki dan satu lagi perempuan. Kami semua sedang berada di hutan belantara pada awalnya, lalu kami terus mengeksplorasi daerah tersebut. Hingga tibalah kami pada pinggir sebuah sungai besar yang arusnya sangat deras.


Kami semua bingung, ingin sekali menyebrangi sungai tersebut, tapi takut, lalu kami diam sejenak di pinggir sungai. Salah satu dari kami menganjurkan untuk tetap berjalan menyusuri pinggir sungai agar kami tidak membuang terlalu banyak waktu, lagipula tidak ada gunanya tetap berada disana hanya untuk menatap sungainya. Beberapa saat, kami melihat bagian dari sungai tersebut yang kelihatannya tidak terlalu dalam, segera kami semua turun ke air untuk bermain-main. Lalu, teman saya yang perempuan bilang, kenapa kita tidak coba menyebrang perlahan-lahan dari sisi sungai bagian ini saja? Sisanya, kami saling berpandangan satu sama lain. Akhirnya, kami mencoba ide tersebut. Sayang sekali, di bagian pinggiran sungai ini terdapat banyak endapan lumpur yang membuat kami kesulitan berjalan. Kami pun naik lagi ke atas, dan berjalan tanpa arah hingga malam pun datang. Karena sudah malam, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak. Keesokan paginya, kami berjalan kembali dan menemukan sebuah rumah yang dihuni oleh seorang kakek tua. Anehnya, rumah Si Kakek ini sangat unik sekali, rumah ini seperti memiliki anjungan (ditopang dari tangga-tangga yang ditanamkan pada tanah), rumah itu tinggi dan di belakangnya langsung terhubung ke sungai besar. Si Kakek menerima kami dengan ramah di rumahnya, kami menceritakan maksud kami untuk menyebrangi sungai besar tersebut. Si Kakek membuka pintu belakang rumahnya tersebut, alangkah kagetnya kami melihat pilihan rute yang ditawarkan oleh jalur khusus melalui rumah Si Kakek ini. Sungai besar tersebut terlihat lebih kecil untuk diseberangi, namun kedalamannya masih terlihat jelas dan arusnya pun masih sangat deras, sama seperti yang kami lihat di bagian-bagian sungai sebelumnya. Sama seperti sebelumnya, kami hanya saling berpandangan, dan saling menyuruh satu dan lainnya untuk turun duluan. Karena tetap tidak ada yang mau bergerak duluan, saya mengambil inisiatif untuk turun duluan. Tiba-tiba, saya langsung tergelincir di tangga untuk turun ke sungai tersebut, terseret air cukup jauh sebelum akhirnya diselamatkan oleh Si Kakek. Ketika saya sudah berada di atas rumah kembali, dalam keadaan masih tremor saya menyalahkan teman-teman lainnnya, merasa sangat marah karena mereka hanya diam saja ketika melihat saya terjatuh. Rasanya sia-sia semua kenangan perjalanan yang saya jalani selama ini bersama mereka, apa artinya semua perjuangan yang telah saya lalui bersama mereka selama ini? Tidak satu pun yang punya perasaan ketika melihat saya hanyut terbawa arus sungai yang begitu deras, padahal saya sengaja maju lebih dulu agar tahu bagaimana kondisi sungai itu sebenarnya. Tidak satu pun dari mereka yang paling tidak ingin meminta maaf atas perbuatannya pada saya. Saya tidak mau berlarut-larut, tampaknya mereka semua malah tidak jadi ingin menyebrangi sungai tersebut dan ingin meninggalkan saya. Saya bingung, tapi Si Kakek terus saja menawarkan alternatif untuk menyebrangi sungai tersebut. Dia giat sekali membuat peralatan-peralatan tertentu, entah apa lah namanya, bentuknya, dan fungsinya, saya pun tidak mengerti. Tapi, saya dan teman-teman saya terus saja berdebat, dan waktu pun habis. Akhir mimpi ini sangat mengejutkan, air sungai itu mengering total, Si Kakek menghilang, dan teman-teman saya itu pun sirna, yang tinggal hanya saya sendiri di depan pintu belakang rumah Si Kakek. Saya menatap sungai yang benar-benar kering, lalu saya turun ke bawah untuk mengecek, dan memang bahkan setetes air pun tidak tersisa. Sungguh luar biasa aneh, tidak ada lagi petualangan karena terlalu banyak menunda, wahai anak muda sadarlah!!!

Dan korelasi antara mimpi aneh saya tersebut dengan dunia nyata mungkin adalah karena saya terlalu banyak memusingkan urusan persahabatan dengan orang-orang yang bahkan tidak terlalu peduli bahwa sebenarnya saya sangat menyayangi mereka, hal yang membuat saya sedih ketika mereka mengacuhkan saya. Selain itu, bagian penundaan itu mungkin berhubungan dengan hobi, minat, dan bakat saya untuk menunda membuat tugas-tugas. Afterall, yeeeaaah, semoga air sungai kesempatan saya untuk mengejar ketertinggalan di dunia nyata tidak sampai kering ya!!! (versi tafsiran pribadi)


 “What is the definition of procrastination? It means: I can feel within my energy sensor that this action is not in perfect alignment at this time.” – Abraham

"Procrastination" Tales Of Mere Existence

Because You Actually Care of Me

You haven't even broken it anyway, so don't worry!


I've got this random song in my playlist tonight, titled:
 "For What It's Worth" by The Cardigans
Writer: PETER SVENSSON, NINA PERSSON

One, two, three, four

Hey baby come round
Keep holding me down
And I'll be keeping you up tonight.

The four letter word got stuck in my head
The dirtiest word that I've ever said
It's making me feel alright.

For what it's worth I love you
And what is worse I really do
Oh what is worse I'm gonna run run run
'Till the sweetness gets to you
And what is worse I love you!

Hey please baby come back
There'll be no more loving attack
And I'll be keeping it cool tonight.

The four letter word is out of my head
Come on around get back in my bed
Keep making me feel alright.

For what it's worth I like you
And what is worse I really do
Things have been worse
And we had fun fun fun
'Till I said I love you
And what is worse I really do!

For what it's worth I love you
And what is worse I really do.
Oh

For what it's worth I love you
And what is worse I really do.
Oh

For what it's worth I love you
And what is worse I really do.